Sebuah nilai adalah sebuah konsepsi , eksplisit atau implisit yang menjadi milik khusus seorang atau ciri khusus suatu kesatuan sosial (masyarakat) menyangkut sesuatu yang diingini bersama (karena berharga) yang mempengaruhi pemilihan sebagai cara, alat dan tujuan sebuah tindakan.
Adapaun nilai nilai dasar yang bersifat global dan universal merupakan problema hidup yang menentukan orientasi nilai budaya sebuah tatanan masyarakat, yang terdiri dari hakekat hidup, hakekat kerja, hakekat kehidupan manusia dalam ruang waktu tertentu, hakekat hubungan manusia dengan alam, dan hakekat hubungan manusia dengan manusia.
Nilai-nilai itu sendiri terdiri dari :
- Pandangan Terhadap Hidup
- Pandangan Terhadap Kerja
- Pandangan Terhadap Waktu
- Hakekat Pandangan Terhadap Alam
- Pandangan Terhadap Sesama
Ada delapan jenis nilai yang berbeda dalam situasi ini: nilai moral, nilai sosial, nilai intelektual, nilai spiritual, nilai ritual, dan nilai spiritual. (Seperti dalam temuan dari penelitian yang saya presentasikan dalam disertasi saya),
- nilai ilahi. Penerapan nilai-nilai ketuhanan yang tercermin dalam pola penghambaan atau peribadatan yang ikhlas dibarengi dengan rasa cinta kepada yang lajang, setara dengan budaya lokal ditinjau dari komunitas dan teologi agama. mengandalkan realitas alam sebagai hadiah dari Tuhan untuk mendukung keyakinan atau iman mereka. Oleh karena itu, wujud ketuhanan menawarkan kerangka sikap dan perilaku manusia ketika melakukan aktivitas ritual keagamaan, baik dari perspektif uluhiyyah maupun rububiyyah.
- prinsip manusia. Integrasi nilai-nilai kemanusiaan yang relevan dengan ritual keagamaan ke dalam budaya lokal masyarakat Muslim menunjukkan hubungan yang harmonis dalam memanfaatkan semua produk budaya lokal, membawa kesadaran akan nilai nilai tasamuh (toleransi) baik dalam kehidupan individu maupun masyarakat. Menurut teologi, manusia terdiri dari dua komponen: materi (tubuh) dan immaterialitas (roh). Sementara unsur immaterial berhubungan erat dengan Tuhan, unsur material terpisah darinya.
- bernilai hidup. Setiap manusia memiliki naluri keagamaan, namun sebagian dari mereka tidak mampu menindakinya dengan tepat, yang membuat hidup mereka sengsara. Namun, dari sudut pandang teologis, kehidupan yang sengsara adalah relatif jika dibandingkan dengan kehidupan yang harus dijalani di dunia yang penuh dengan kebijaksanaan yang mendalam. Bagi manusia, kehidupan memiliki nilai sementara dan abadi. Diakui bahwa kehidupan ini adalah tempat untuk mempersiapkan akhirat. Berdasarkan peradaban dan pemahaman ajaran agama, dua jenis kehidupan mengadopsi nilai-nilai masyarakat.
- nilai spiritual Setiap tindakan harus dimulai dengan keinginan yang tulus untuk menyenangkan Tuhan Yang Mahakuasa. Kesucian jiwa digunakan sebagai pelindung penilaian, dan setiap komunitas akan melakukan ritual berdasarkan niat suci untuk berkah dalam hidup mereka, sehingga seseorang dengan hati yang baik, yang diwujudkan dalam bentuk sifat suci, tidak akan pernah goyah. dalam pendiriannya yang benar. Meskipun nilai-nilai spiritual hadir dalam setiap aspek ritual yang dilakukan sebagai pendorong untuk hidup bahagia jangka panjang, nilai-nilai spiritual ini akan hilang jika hukum Islam tidak diterapkan. Oleh karena itu, menurut saya, segala jenis prosesi ritual saat ini sangat kontekstual.
- Nilai ritual adalah penerapan budaya yang mencakup komponen peribadatan. Hati yang dibangun atas dasar keimanan kepada Allah niscaya akan menghasilkan niat yang baik dan ikhlas yang jauh dari sifat angkuh dan angkuh, sehingga terwujudlah perilaku yang terpuji. Misalnya pembacaan barazanji atau syair pujian bagi Nabi yang dibacakan pada kegiatan aqikah bagi anak yang baru lahir, yang merupakan salah satu kegiatan yang menurut pemahaman teologis, memiliki nilai ritual jika dilandasi oleh ajaran dan zikir Islam.
- prinsip moral Berbagai budaya dan tradisi masyarakat yang menjunjung tinggi sikap dan perilaku yang baik seperti tongeng (kejujuran), sabbara (sabar), dan mappogaugello (kebajikan) lainnya sebagai lawan dari perbuatan jahat adalah contoh nilai moral atau moral sebagai bagian yang urgen dari manusia perilaku. Pentingnya prinsip moral ini memiliki dampak yang signifikan pada seberapa serius orang mengambil spiritualitas mereka, baik secara pribadi maupun kolektif. Kejujuran, atau lempu, adalah landasan pendidikan moral dalam komunitas Islam Bugis. Ini berfungsi sebagai metafora untuk menjalani kehidupan moral, seperti halnya kata “berlari”. Orang-orang membangun pagar di sekeliling mereka, ke mana pun mereka pergi dan apa pun yang mereka lakukan, terbuat dari kejujuran dan kebersihan. Mengabaikan kejujuran mengakibatkan kegelisahan dan kecemasan, yang dapat menyebabkan penderitaan dalam kehidupan sehari-hari dan di antara masyarakat.
- Nilai sosial. Budaya lokal mencakup nilai-nilai sosial, yang dapat dipahami dari realitas masyarakat lokal. Ini memiliki pengaturan sosial dan bekerja sama dengan penduduk setempat untuk menciptakan kehidupan sosial. Orang-orang saling mendukung dan mengingatkan satu sama lain bahwa kebahagiaan manusia juga dipengaruhi oleh hubungan mereka satu sama lain. Selain perbedaan status dengan berbagai simbol agama dan humanistik, perilaku tatanan sosial juga mencerminkan nilai-nilai sosial. Pola pikir dan perilaku Makkiade merepresentasikan budaya sipakatau.