Cara Membuat Sabun Pepaya Cair

Cara Membuat Sabun Pepaya Cair – Tidak diragukan lagi bahwa sabun cair lebih disukai untuk mandi daripada sabun batangan. Sabun cair lebih mudah digunakan dan lebih nyaman dibawa saat bepergian. Pembuatan sabun cair sendiri membutuhkan waktu yang lama dan menghabiskan banyak energi. Namun hasilnya akan sangat memuaskan karena kita akan mendapatkan sabun cair yang bagus dan bening. Kita bisa memberikannya untuk hadiah, untuk kita gunakan sendiri, dan kita bahkan bisa menjualnya.

Pepaya sangat mudah ditemui di pedesaan, jadi bisa digunakan untuk mengolahnya menjadi bisnis yang bagus. Sebelum kita mulai, jika kita belum pernah membuat sabun sebelumnya, saya sarankan untuk tidak memulai dengan sabun cair. Namun jika kita tetap ingin langsung membuat sabun cair, maka setidaknya Anda harus mengetahui cara membuat sabun batangan terlebih dahulu. Sehingga kita bisa mengetahui fase pembuatan sabun mandi.

Membuat sabun dengan metode dingin adalah cara termudah. Dengan cara ini, kita bisa membuat sabun yang cantik dan lembut di kulit. Prosesnya juga cukup sederhana dan tidak memakan banyak waktu.

Pembuatan sabun cair, sabun batangan bening, dan sabun krim memerlukan proses lebih lanjut. Kami tidak dapat membuat sabun dengan sifat ini menggunakan proses dingin.

Disini Ohternyata.com menggunakan 2 tutorial Cara Membuat Sabun Pepaya Cair

Video tutorial membuat sabun pepaya

Tutorial resep serta langkah langkah membuat sabun cair

Bahan Untuk Membuat Soap Base (Menghasilkan soap base kurang lebih 2.5 kg)

  1. Air Distilasi / Air Suling – 1140 gr
  2. Minyak Kelapa – 900 gr
  3. Minyak Zaitun / Pure Olive Oil – 600 gr
  4. KOH – 380 gr

Larutan Sabun (Menggunakan 500 gr soap base)

  1. Air Distilasi / Air Suling – 500 gr (Untuk melarutkan soap base)
  2. Air Distilasi / Air Suling – 18.4 gr (Untuk melarutkan asam sitrat / citric acid)
  3. Asam Sitrat / Citric Acid – 4.6 gr
  4. Peppermint Essential Oil – 20 gr (Opsional)
  5. Phenolphthalein – Untuk mengukur pH sabun cair.

4 Tahap Pembuatan Sabun Cair

Menghasilkan sabun cair yang sempurna melalui proses yang cukup panjang, minimal sekitar 3 jam. Dengan catatan jika tidak ada kesalahan. Setelah itu dilanjutkan dengan melarutkan soap base.

Kamu membutuhkan peralatan tambahan untuk memanaskan soap base. Saya menggunakan double boiler untuk proses pemanasannya. Karena lebih ekonomis dan mudah digunakan.

Untuk memudahkanmu dalam mengikuti tutorial ini, saya bagi menjadi 4 tahap pembuatan sabun cair:

  1. Membuat Soap Base
  2. Memanaskan Soap Base
  3. Melarutkan Soap Base
  4. Menetralkan dan Menambah Aditif Sabun Cair

Pertama – Membuat Soap Base

  1. Siapkan alat dan bahan. Selalu gunakan peralatan keamanan.
  2. Siapkan panci double boiler, isi dengan air secukupnya dan panaskan perlahan hingga mendidih.
  3. Timbang minyak, air dan KOH di tempat terpisah.
  4. Panaskan minyak hingga mencapai suhu kurang lebih 70 derajat celcius dan pertahankan di angka tersebut. Pemanasan minyak ini bertujuan untuk mempercepat campuran mencapai trace.
  5. Masukkan KOH ke dalam air,  jangan melakukan sebaliknya! Aduk sebentar dan biarkan hingga larut semua.
  6. Jika minyak sudah berada di kisaran 70 derajat dan larutan KOH sudah siap, masukkan larutan ke dalam minyak.
  7. Aduk dengan stick blender atau hand whisk. Untuk mencapai trace akan memakan waktu yang cukup lama, bisa sekitar 15 menit hingga satu jam.
  8. Trace pada sabun cair berbeda dengan trace pada sabun batang. Gambar di atas menunjukkan campuran belum mencapai trace.
  9. Pada saat campuran mulai mengental, jangan berhenti mengaduk. Saat mencapai tahap ini matikan stick blender dan ganti dengan hand whisk.
  10. Aduk terus hingga campuran menjadi tebal dan padat, seperti gambar di atas.
  11. Hentikan pengadukan saat campuran mulai menjadi padat. dan masukkan ke dalam double boiler dengan air yang sudah mendidih.

Mencapai trace saat mengaduk campuran membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar 15-60 menit. Gunakan stick blender dan hand whisk secara bergantian. Menyalakan stick blender terus menerus akan membuat mesinnya cepat panas. Sehingga lebih baik digunakan secara bergantian setiap 5 menit.

Trace akan terjadi dengan sangat cepat dan tiba-tiba. Saat campuran sudah mulai mengental jangan gunakan stick blender. Campuran menjadi agak berat sehingga jika kamu menggunakan stick blender maka mesin stick blender akan bekerja dua kali lipat. Cukup gunakan hand whisk saat sudah mengental dan terasa agak berat.

Kedua – Memanaskan Soap Base

  1. Panaskan selama 3 jam hingga sabun menjadi jernih atau transparan. Kamu akan melihat perbedaannya selama memanaskan. Awalnya sabun berwarna putih susu berangsur-angsur akan berubah menjadi jernih dan transparan. Ini menandakan alkali sudah bereaksi semua dengan minyak.
  2. Selama memanaskan aduk setiap 30 menit sekali. Ini merupakan fase yang sangat melelahkan. Sabun berbentuk padat, kamu akan kesulitan untuk mengaduknya dan membutuhkan banyak tenaga untuk mengaduk. Jadi siapkan tenaga terlebih dahulu sebelum mengaduk.
  3. Setelah 3 jam memanaskan, ambil sekitar 10 gram sabun dan larutkan ke dalam 20 gram air mendidih.
  4. Lihat larutan sabun cair apakah sudah jernih atau belum. Teteskan juga larutan phenolphthalein untuk mengecek pH sabun, kemudian amati warna pink yang muncul. Jika menunjukkan warna pink gelap maka sabun belum netral. Ketika sudah menunjukkan warna pink terang maka sabun sudah netral.
  5. Jika sabun masih belum netral dan jernih, maka tambah lagi waktu pemanasannya dan cek kembali. Gambar di atas terlihat sabun masih belum jernih tetapi sudah netral. Maka saya menambahkan lagi 1 jam waktu pemanasan.
  6. Saat sabun sudah netral dan jernih, kamu bisa melanjutkan untuk melarutkannya.

Kamu juga bisa menyimpan soap base ini jika kamu tidak ingin melarutkan semuanya. Masukkan ke dalam wadah plastik dan selalu simpan di dalam lemari es. Kamu bisa melarutkan sewaktu-waktu membutuhkannya.

Ketiga – Melarutkan Soap Base

  1. Timbang soap base yang akan dilarutkan. Saya hanya menggunakan soap base sebanyak 500 gr. Untuk melarutkan soap base, siapkan air sebanyak 500 gr.
  2. Timbang air untuk melarutkan soap base dan masukkan ke dalam panci.
  3. Masukkan soap base ke dalam air dan tutup panci. Panaskan dengan api yang paling kecil selama 1 jam hingga semua soap base larut.
  4. Atau bisa juga dengan mendidihkan air terlebih dahulu. Kemudian setelah mendidih matikan api dan masukkan soap base yang akan dilarutkan. Aduk terus hingga semua soap base larut dalam air.

Kamu bisa menentukan sendiri konsentrasi pelarutan sabun cair. Tingkat konsentrasi kelarutan sabun cair berkisar antara 15-40 %. Dalam tutorial ini saya menggunakan konsentrasi sebesar 30 %. Penjelasan mengenai tingkat kelarutan ini saya jelaskan pada bagian akhir.

Keempat – Menetralkan dan Menambah Aditif Sabun Cair

  1. Setelah semua sabun larut, kamu harus menetralkan kelebihan KOH terlebih dahulu sebelum bisa digunakan.
  2. Timbang air dan asam sitrat.
  3. Panaskan air hingga mendidih. Kemudian masukkan asam sitrat (citric acid) dan aduk hingga larut semua.
  4. Masukkan ke dalam sabun cair yang masih panas dan aduk hingga semua larut. Saat sabun cair sudah netral, kamu bisa menambahkan pewangi atau aditif lainnya.
  5. Terlihat tingkat kejernihan sabun cair. Gambar yang paling kiri menunjukkan sabun cair masih berwarna putih susu, waktu pemanasan masih kurang. Pada gambar tengah menunjukkan sabun sudah agak jernih. Gambar kanan menunjukkan sabun sudah transparan.

Pada formula pembuatan sabun cair ini saya melebihkan jumlah KOH yang dibutuhkan. Konsentrasi KOH biasanya hanya sebesar 90%.

Untuk menghasilkan sabun cair yang jernih membutuhkan saponifikasi penuh, sehingga dibutuhkan KOH yang lebih.

Menetralkan setiap 500 gr soap base kamu membutuhkan kurang lebih 23 gr larutan asam sitrat (dengan konsentrasi larutan 20%).

Untuk membuat larutan asam sitrat sebesar 20% kamu membutuhkan asam sitrat sebanyak 20% x volume. Semisal kamu membutuhkan larutan sebanyak 23 gr maka 20% x 23 gr = 4.6 gr asam sitrat. Air yang dibutuhkan = volume total larutan – volume asam sitrat, 23 gr – 4.6 gr = 18.4 gr air.

Untuk menambah pewangi, khususnya essential oil, kamu harus mengetahui suhu titik uap / flash point dari essential oil tersebut. Essential oil bersifat mudah menguap. Sebaiknya tambahkan essential oil saat suhu sabun cair berada di bawah nilai flash point essential oil tersebut.

Kamu juga bisa menambahkan pewarna ke dalam sabun cairmu. Pastikan juga pewarna yang kamu gunakan bisa larut dalam air atau water soluble.

Setelah semua aditif selesai ditambahkan, kamu sebenarnya sudah bisa menggunakannya. Tapi biasanya sabun cair masih agak keruh. Jika kamu ingin sabun cair yang lebih jernih, maka lebih baik dibiarkan dahulu selama 1-2 minggu. Hingga sabun menunjukkan kejernihannya.

Sumber gambar: Pixabay.com

Leave a Comment