Peternakan Lebah Madu di Desa

Peternakan Lebah Madu di Desa – Bisnis lebah madu boleh dibilang tidak ada matinya. Selain bisa memanen madu, lebahnya pun bernilai ekonomis dan komersil. Bagi masayarakat desa, veternak madu merupakan salah satu peluang bisnis yang bisa dilakukan di desa. Khasiat madu yang bernutrisi tinggi dalam hal ini tidak harus dipertanyakan lagi, sudah sering dibahas dan diteliti.

Tidak cuma madu yang dihasilkan lebah tetapi juga royal jelly, bee pollen, lilin, dan propolis. Propolis merupakan getah pohon yang diserap lebah dan mengandung antibiotik berfungsi sebagai penisilin.

Berbagai jenis lebah madu yang dibudidayakan seperti lebah hutan (apis dorsata), lebah lokal (apis cerana), dan lebah unggul (apis mellifera). Mayoritas peternak memelihara lebah unggul karena jinak dan lebih produktif dibandingkan lebah lokal. Terapi memakai sengatan lebah, memakai lebah unggul.

Cara beternak lebah yang biasa diterapkan merupakan menetap dan angon (berpindah). Idealnya peternakan lebah berada di lokasi perkebunan atau taman bunga. Lebah menyukai sari bunga dari jenis pohon berkayu seperti pohon buah-buahan, kalianda, karet, atau kapuk. Setiap koloni bisa menghasilkan seekor ratu lebah.

Ratu lebah amat penting karena berfungsi sebagai pemersatu koloni lebah pekerja, dari ratu lebah dihasilkan larva-larva cikal-bakal lebah. Untuk Desa sangat cocok, karena masih banyak memiliki pohon alami dan bunga bunga segar.

Peternak lebah harus waspada terhadap serangan kutu varroa yang bisa merusak kepompong lebah, akibatnya larva bisa cacat seperti tidak bersayap. Serangan hama ini bisa tangani dengan Apistan-sejenis insektisida, jika terkendala biaya, sebab Apsitan sendiri harganya tidak terjangkau semua kalangan, peternak lebah juga bisa memakai belerang dan kapur.

Perlu diperhatikan, kalau sebetulnya madu merupakan makanan lebah yang disimpan untuk konsumsi mereka sendiri. Jika produksi madu sedikit, perkembangbiakan lebah pun bisa terganggu.

 

Leave a Comment